TANJAB TIMUR | GO Indonesia.id – Tragedi kebakaran kapal motor yang terjadi pada Jumat malam di perairan Sungai Batanghari, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, masih menyisakan tanda tanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim investigasi, insiden ini diduga bermula dari ledakan mesin kapal saat transaksi pemindahan muatan bahan bakar minyak (BBM) berlangsung.
Peristiwa nahas tersebut menyebabkan Tiga korban, dengan rincian Satu orang meninggal Dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka. Korban meninggal, Reza, seorang mahasiswa di salah Satu fakultas di Jambi, ditemukan tim SAR gabungan keesokan harinya dalam kondisi mengapung. Sementara itu, dua korban lainnya telah dilarikan ke rumah sakit di Kota Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Dugaan kuat menyebut bahwa insiden ini terjadi ketika BBM yang diangkut oleh Tug Boat Citra 59 milik Pertamina dari Palembang menuju Jambi dipindahkan ke sebuah kapal kayu.
Kapal yang kini menjadi barang bukti tersebut diduga milik seorang bernama Ardi, yang disebut-sebut sebagai salah Satu dari Dua mafia BBM di wilayah Jebus.
Berdasarkan informasi yang diperoleh belakangan, pemindahan BBM ini direncanakan mencapai 20 ton, namun baru 10 ton diturunkan ketika ledakan terjadi. Percikan api langsung menyambar transaksi BBM yang sedang berlangsung, memicu kebakaran hebat.
Beruntung, awak kapal Tug Boat Citra 59 sigap memutuskan selang penyaluran BBM dan segera meninggalkan lokasi, menghindari dampak lebih besar dari insiden tersebut.
Hingga hari ini, Rabu (19/2/2025), belum ada keterangan resmi dari Polda Jambi terkait penyebab pasti kebakaran ini.
Pertanyaan besar masih menggantung, apakah ada keterlibatan oknum Aparat keamanan dalam dugaan transaksi ilegal BBM yang berujung pada tragedi ini? Masyarakat kini menantikan kepastian dari pihak berwenang mengenai dalang di balik insiden yang menelan korban jiwa ini.(tim)
*Redaksi*