BATAM | Go Indonesia.id-Setelah mengajukan permohonan kerjasama ke PT. Indonesia Air Asia untuk meningkatkan pelayanan penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere pada awal tahun 2024 lalu Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera akhirnya menemui Pimpinan PT. Indonesia Air Asia.
Pertemuan Penjabat Bupati Sikka dan Pimpinan PT. Air Asia berlangsung pada Senin, 2 September 2024 Pkl. 14.00 wib di Kantor Pusat PT. Indonesia Air Asia Air Asia Redhouse Jl. Marsekal Suryadharma (M1) No.1 Selapang Jaya, Neglasari Tangerang Banten 15127 Indonesia.
Dua pimpinan utama PT. Indonesia Air Asia yang ditemui dalam diskusi kerjasama ini adalah Luh Gede Mega Putri Tjatra, Chief Financial Officer dan Jack Jefferson, Head Of Commercial Analyst.(21/9/24)
Adrianus Firminus Parera diawal diskusi menyampaikan bahwa inisiasi pertemuan ini diambil di sela-sela tugas dinas ke Jakarta dalam rengka evaluasi kinerja satu tahun penjabat bupati.
Adrianus juga menyampaikan bahwa inisiasi pertemuan ini juga sebagai lanjutan dari proposal kerjasama Pemerintah Kabupaten Sikka yang diajukan kepada PT. Indonesia Air Asia terkait peningkatan rute penerbangan untuk Kabupaten Sikka.
“Walaupun proposal kerjasama ini belum ada jawaban dari manajemen PT. Indonesia Air Asia namun kami tetap berusaha menemui pimpinan”, ungkap Adrianus Firminus Parera
Dalam diskusi kerjasama ini di hadapan Luh Gede Mega Putri Tjatra dan Jack Jefferson penjabat Bupat Sikka menyampaikan bahwa potensi penerbangan Kabupaten Sikka yang sangat memadai dari sisi ketersediaan sarana prasarana seperti luas Bandara Frans Seda, dan juga rata-rata penumpang membuka peluang untuk dibangun kerjasama ini.
Adrianus Firminus juga menggambarkan bahwa Bandara Frans Seda dahulunya adalah Bandara terbesar di Flores, namun sekarang sudah menempati urutan kedua setelah bandara Labuan Bajo, dan sekarang ini hanya dilayani 2 maskapai penerbangan yaitu Wings Air dan Nam Air dengan harga ticket yang terlalu mahal.
Kesulitan yang dihadapi adalah panjangnya rute penerbangan menuju Denpasar dan Surabaya karena karena rute penerbangan langsung Maumere-Denpasar tidak ada. Rute yang ada ialah Maumere, Kupang, Tambolaka, Denpasar.
Persoalan penerbangan yang dihadapi ini menjadi dasar pertimbangan bagi Adrianus Firminus Parera untuk merintis kerja sama dengan PT. Indonesia Air Asia.
Konsep utama kerjasama ini adalah perlu dibuka rute penerbangan Maumere-Denpasar-Surabaya atau Surabaya- Denpasar- Maumere-Kupang sehingga meningkatkan mobilisasi barang, jasa, orang, dan peningkatan aktivitas ekonomi dengan rata-rata penerbangan 3 kali seminggu.
Terhadap proposal kerjasama penerbangan dan kunjungan kerja Penjabat Bupati Sikka di Kantor Pusat PT. Indonesia Air Asia ini Chief Financial Officer Luh Gede Mega Putri Tjatra dan Head Of Commercial Analyst Jack Jefferson meyambut baik tawaran ini, namun pihak managemen akan melakukan analisa teknis dan ekonomis melalui asesment lokasi.
Menurut Jack Jefferson analisa teknis dan ekonomis ini meliputi pengecekan kondisi run way bandara, luas, dan kualitas aspal, dan daya dukung penumpang.
Lebih lanjut Jack Jefferson menekankan juga pentingnya kerjasama ini didukung dengan kolaborasi bersama sektor pariwisata dari sisi promosi sehingga akan terjadi keterpaduan yang kuat dari sisi perhotelan, transpot, dan aktivitas travel.
“Sebagai contoh kolaborasi ini telah terbangun bersama Bali, Lombok, dan juga Toba yang sangat dirasakan manfaat ekonominya”, ungkap Jefferson.
Dan lebih lanjut Jefferson menegaskan bahwa usulan kerjasama Pemerintah Kabupaten Sikka ini akan ditindaklanjuti awal dengan analisa melalui tinjauan lokasi.
Terhadap poin-poin penting yang dibicarakan bersama manajemen Air Asia ini Adrianus Firminus Parera memberikan respon positif dan akan mengambil langkah kebijakan real. Beliau mengatakan berdasarkan struktur APBD ada alokasi perjalanan dinas keluar daerah dengan tujuan Pulau Jawa tersedia milyaran rupiah.
Ada juga perjalanan dari instansi vertikal. Kebijakan yang diambil adalah perjalanan dinas keluar daerah wajib menggunakan Air Asia.
Terkait kolaborasi dengan sektor pariwisata Adrianus Firminus Parera mengungkapkan bahwa bersama para kepala daerah sedaratan Flores-Lembata telah ada wacana pengembangan pariwisata Flores secara terpadu sehingga tidak terjadi pengembangan yang terpusat hanya satu wilayah seperti Labuan Bajo saja tapi Flores menyeluruh, di mana Labuan Bajo menjadi pintu masuk sedangkan Maumere, Sikka sebagai pintu keluar.
Menurut Adrianus Firminus konsep ini pada dasarnya mengadopsi pembangunan pariwisata Bali.
Adrianus Firminus Parera pada kesempatan ini menandaskan pentingnya kerjasama dengan PT. Indonesia Air Asia ini dalam meningkatkan arus penerbangan di Kabupaten Sikka.
Sebagaimana diketahui sejak awal 2024 Pemkab Sikka merintis kerjasama dengan 2 maskapai penerbangan yaitu PT. Indonesia Air Asia dan City Link, namun dalam perjalanan, bersama City Link tidak bisa dilanjutkan karena ketersediaan armada terbatas, sedangkan Air Asia masih ada ruang terbuka untuk kerjasama.
Reporter : (Selsi).